Pinkie Wonderland

Misteri Bel Kereta Api
Jumat, 19 Juni 2015 | 0 comment(s)

"Tut.... Tut...." suara itu menggema ke seluruh bagian rumah Hazel. Deg... Hazel terbangun dari tidurnya. dia merapatkan selimutnya, serta menutup telinga dengan boneka sapi miliknya.
"Mengapa? mengapa suara itu terdengar lagi?" gumam Hazel seraya menggigit bibirnya. ya, akhir-akhir ini Hazel selalu mendengar bel kereta api. entah mengapa bel kereta api itu selalu terdengar di waktu malam hari.
1 menit... 2 menit... 3 menit... wah Hazel sudah tak tahan lagi! dia menyibak selimut tebal yang dipakainya. oh ternyata Hazel sudah mulai berani. dia membuka cerita misteri: misteri bel kereta api kamarnya. sing... angin berhembus kencang. tak ada siapa-siapa  di luar. tapi beberapa menit setelah itu dia melihat secercah cahaya dari kejauhan. semakin dekat... dekat... dan dekat! "Tut.. tut... suara itu sangat menyayat hati.
Hazel terpaku. dia sangat takut. namun rasa takut itu terkalahkan oleh rasa penasaran Hazel.
Hazel menutup sebagian mukanya dengan tangannya yang sudah basah karna keringat dingin yang terus bercucuran.
tak terasa secercah cahaya tersebut sudah berjarak beberapa meter darinya. "Tut.. tut.. tut..." bresh lokomotif dan gerbongnya tampak melintas di depan rumahnya. "Aaa.... tidak...!!" teriak Hazel kencang. 
tiba-tiba cahaya lampu kamarnya menyala, tampak ibu dan ayahnya sudah ada di ambang pintu. "Sayang ada apa malam-malam begini kau di balkon?" tanya ibu tergopoh-gopoh seraya mendekati Hazel. "iya sayang ada apa kamu ribut malam-malam begini?" lanjut ayah. 
"Ibu ayah sebenarnya aku sudah beberapa hari ini mendengar bel kereta api pada malam-malam begini" curhat Hazel seraya memeluk ibunya erat. "Apa sayang? bel kereta api? mana mungkin sayang. rumah kita jauh dari stasiun. mungkin itu halusinasi mu saja." balas ibu bingung.
"Ibu. mana mungkin aku berhalusinasi di malam-malam begini." bantah Hazel dengan gelisah, walaupun disana sudah ada ayah dan ibu tapi keringat masih saja mengucur deras.
"Ada apa sih, ribut-ribut begini? ganggu orang tidur aja." seru seseorang. ayah, ibu dan ayah menoleh tampak Heiger, adik Hazel datang dari ambang pintu dengan wajah yang kusut.
"Lho nak mengapa kamu masih bangun di malam-malam begini?" tanya ayah. "Justru itu, yah! aku bangun karena disini ribut-ribut. "kata Heiger. "Hei mengapa tak ada yang menjawab pertanyaanku? mengapa disini ribut-ribut?" Heiger mengulang pertanyaannya.
" ini kak Hazel mendengar suara bel kereta api. ayah dan ibu tidak mendengarnya. apakah kau mendengarnya?" tanya ibu lembut. Heiger tertegun dan melongo. "Oh kak Hazel dengar bel kereta mainanku ya? itu suara bel kereta mainanku. tadi malam aku tidak bisa tidur, karena tidak bisa tidur aku memainkan kereta mainanku. maaf kalau kakak jadi kaget karna bel kereta apiku." sesal Heiger dengan menunduk.
mendengar penjelasan dari adiknya itu Hazel tidak marah, malah menghembuskan nafas lega. "dik heiger. aku tidak marah, hanya kakak lega karna suara bel itu ternyata dari kamu. sebelumnya kakak taku banget kalau bel itu dari..." kata Hazel dengan penekanan pada kata 'dari'.
"eits... sudah-sudah... masalah nya kan sudah terselesaikan... jadi segera tidur ya.. besok kan masuk sekolah? nanti telat bangun gimana dong? oya, heiger jangan diulang lagi ya? kak Hazel kaget karna suara bel kereta api mainanmu itu." nasehat ayah dengan senyum hangatnya. Hazel dan Heiger mengangguk.
Hazel tidak pernah tahu bahwa lokomotif dan gerbongnya itu adalah nyata atau tidak, bahkan Heiger tidak memainkannya keretanya itu pada jam 11, tetapi pada jam 10, Hazel kan mendengarnya pada jam 11 bukan jam 10? ah.. mungkin saja Hazel salah lihat atau......
>>>Tamat<<<







Older Post . Newer Post